JAKARTA- Wawasan Nusantara adalah cara memandang bangsa Indonesia. Cara memandang itu memiliki tujuan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Wujud dari cara memandang itu adalah dengan mengutamakan kepentingan nasional. Kepentingan nasional jauh lebih penting daripada kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan tertentu.
Sumber literasi dari gramedia.com menunjukkan bahwa Wawasan Nusantara dalam penggunaannya memiliki empat hal. Keempatnya adalah pedoman, motivasi, dorongan, dan rambu-rambu. Dalam lingkup Wawasan Nusantara, keempatnya digunakan untuk penentuan kebijakan, keputusan, tindakan, dalam penyelenggaraan negara tak hanya di tingkat pusat, tapi juga di daerah. Penentuan itu mengutamakan seluruh rakyat Indonesia dalam hal kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Untuk mencermati pentingnya Wawasan Nusantara, setidaknya, pada tahap awal, mesti ada pemahaman sekilas 5 pokok.
Deklarasi Djuanda
Adalah Deklarasi Djuanda yang sejatinya menjadi tonggak lahirnya Wawasan Nusantara. Kompas.com menulis bahwa tanggal lahir deklarasi itu pada 13 Desember 1957. Seturut catatan dari sebuah jurnal berjudul Dari Deklarasi Djuanda ke Wawasan Nusantara: Peranan Mochtar Kusumaatmadja Dalam Mencapai Kedaulatan Wilayah Laut Indonesia 1957-1982 (2016) tulisan Nida Nurhidayati, pokok dari deklarasi itu adalah mengatur batas kedaulatan laut Indonesia.
Lima
Pertama, pahami mengenai pengertian Wawasan Nusantara. Kedua, pahami tentang fungsi Wawasan Nusantara. Ketiga pahami asas Wawasan Nusantara. Terdapat lima asas Wawasan Nusantara. Kelimanya adalah solidaritas, kejujuran, kesamaan tujuan, keadilan, dan kerja sama. Pemahaman keempat mengenai Wawasan Nusantara adalah ikhwal implementasi Wawasan Nusantara. Pada segmen ini, ada empat bentuk implementasi Wawasan Nusantara. Keempatnya meliputi implementasi di bidang pertahanan dan keamanan, politik, ekonomi, dan sosial. Paling termutakhir adalah pemahaman kelima mengenai Wawasan Nusantara di era modern. Ada tiga hal berkenaan dengan pemahaman mengenai Wawasan Nusantara di era modern. Ketiganya adalah perkembangan pesat teknologi, kapitalisme, dan pemberdayaan masyarakat.
Wawasan
Pada perkembangan saat ini, Wawasan Nusantara erat kaitannya dengan gagasan Poros Maritim Dunia. Hal yang juga penting sebagaimana catatan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X, isu sangat penting mengenai Wawasan Nusantara dan Poros Maritim Dunia adalah penggunaan jalur laut Indonesia dalam pelayaran internasional. Selain sebagai jalur pelayaran internasional, Indonesia memandang laut juga sebagai sumber kekayaan energi. Sejak 1960 sampai sekarang, Indonesia sudah memahami dan melaksanakan pemanfaatan cadangan minyak bumi di seluruh perairan Indonesia. Dari contoh tersebut, pada masa kekinian, relevansi Wawasan Nusantara dan gagasan Poros Maritim Dunia masih penting. Presiden Joko Widodo memaparkan visi dan misi hal kelautan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia pada KTT Negara-negara Asia Timur, 13 November 2014. Sementara, uraian tentang Wawasan Nusantara dan Poros Maritim Dunia Sultan Hamengku Buwono X itu termaktub dalam orasi ilmiahnya, “Mewujudkan Indonesia Sebagai Negara Berbasis Kemaritiman”, 21 September 2022.